Sabtu, 02 September 2017

Drama Rohani "Generasi Penuntas"



Ini adalah contoh text Drama Rohani yang berjudul "Generasi Penuntas"


Narator: inilah keadaan pemuda-pemudi sekarang ini mereka telah terombang ambingkan oleh dunia ini dan bertindak sama seperti cara dunia yaitu: kesombongan, pesta pora, kemewahan, sibuk dengan alat-alat elektronik dan melupakan ibadah-ibadah mereka itulah yang mereka kerjakan.  Mereka merasa beribadah atau tidak sama saja, karena cinta akan Tuhan sudah berubah menjadi cinta akan dunia (seperti firman Tuhan bahwa siapa yang cinta dunia berarti dia membenci Tuhan) sehingga kasih akan Tuhan dan sesamanya tidak ada didalamnya. Yang ada adalah semuanya tentang dirinya sendiri, segala sesuatu yang dilakukan hanya untuku dan untukku. Namun meskipun begitu, Tuhan akan tetap memakai orang yang mau memberikan hidupnya melayani Tuhan dan akan banyak jiwa diselamatkan.
Disebuah gereja yaitu Gereja Firman terdapat pemudi yang sangat setia dan tidak pernah absen untuk datang persekutuan pemuda/pemudi. (saat dibaca ini Novi masuk dengan membawa Hp, Alkitab dan tas).  Gitar sudah ada ditempat.
Novi: masuk + berdoa (Tuhan berkati ibadah kami hari ini berkemenangan)
Narator: Setelah selesai berdoa Novi teringat kepada pemuda/pemudi dan ia menelfon untuk mengingatkannya.
Novi: 08000000000000000000000000 (Supri)
Narator: kring,,,,kring ,,,kring
Supri: Halo
Novi: Supri hari ini ada persekutuan pemuda jangan lupa datang ia
Supri : oky
Narator: Novi teringat akan Dodi dan ia menelfonnya
Novi: 0899999999999
Narator:  krang,,,,,,krang,,,,,,,krang
Dodi: ia
Novi: Dodi hari ada ibadah pemuda datang ia.
Dodi: ia saya usahakan
Narator: Selain itu Novi juga menelfon Gesia untuk datang ibadah.
Novi: 089999999999999999999999999
Gesia: Yes I am here
Novi: Gesia jangan lupa datang ibadah ia.
Gesia: oky
Narator: Setelah selesai menelfon Novi bermain musik dan bernyanyi sambil menunggu  pemuda/pemudi yang lain datang.  
Novi: main musik + Yesus engaku baik sungguh baik-sangat baik
Narator: Pada saat Novi bernyanyi tidak lama kemudian pemuda/ pemudi pun tiba (Gesia + Supri)
Gesaia+ Supri : sama-sama (Haleluya.........)
Novi: Haleluya,,,,,, ayo masuk
Narator: Novi dan pemuda/pemudi yang lain saling bersalaman mereka sangat bersukacita dan saling mengasihi satu dengan yang lainnya. Lalu Novi melihat jam, sudah saatnya ibadah dimulai.
Novi: kita mulai aja ibadahnya ia , entar yang lain nyusul.
Gesia + Supri : ia kita mulai aja
Novi: kita memuji Tuhan Yesus engaku baik sungguh baik sangat baik
Narator: Disaat ibadah inilah yang terjadi saat ini pemuda/pemudi merasa ibadah itu membosankan dan mereka lebih tertarik dengan alat-alat elektronik mereka.
Gesia : sambil bernyanyi dan melihat HP
Supri : sambil bernyanyi dan melihat HP
Narator: adapun Gesia + Supri bernyanyi namun perhatiannya pada hp dan asik dengan game, BBm.
Narator: Ditengah ibadah datanglah seorang pemuda. Pemuda ini adalah seorang pemuda kaya dan dia dikenal pengusaha muda. Ia selalu datang terlambat dan pulang sebelum ibadah selesai.
Dodi: bernyayi sebentar kemudian selalu melihat jam.
Narator: saat ibadah berlangsung Dodi selalu melihat jam dan tidak lama kemudian ia pulang lebih awal dan meletakkan amplop berisi uang dan ia kira itu adalah perbuatan yang sudah tepat. Akan tetapi yang sesungguhnya adalah Tuhan ingin hidup kita dan penyembahan kita.
Doni:  Tuhan ini persembahanku (dengan bangga), aku sibuk maaf Tuhan. lalu doni keluar
Narator: ibadahpun selesai, Novi dan pemuda/pemudi yang lain saling melihat satu dengan yang lain karena Dodi yang terakhir datang ia yang duluan pulang. Sesuadah itu Gesia pamit untuk duluan pulang.
Gesia: teman-teman aku duluan pulang ia, tugasku banyak.
Novi: Minggu depan jangan lupa ia
Narator: Gesiapun pulang, ditengah jalan Gesia berkata:
Gesia: Ah ibadah itu tidak menarik membosankan, lihat aja minggu depan aku tidak berangkat.
Narator: respon yang sama terjadi pada Supri
Supri: Tidak ada yang istimewa, ialah pemimpinnya aja Novi minggu depan aku tidak berangkat.
Narator: tinggallah Novi seorang diri di gereja, ia merasa ibadah hari itu tidak berkemenagngan. Lalu ia berdoa
Novi: Tuhan engkau yang memanggil kami, terus bangkitkan muda-mudi ini.
Narator: Selesai berdoa Novipun pulang.
Prolog: Selain menjadi ketua pemuda, Novi ini adalah seorang mahasiswi di sebuah Universitas yang sangat terkenal didunia dengan mendapat beasiswa penuh karena kepintarannya. (Novi masuk) Namun, ditengah kesibukkannya sebagai mahasiswi ia tetap meluangkan waktu untuk melayani Tuhan dan disetiap kali ia berdoa ia selalu mendoakan pemuda/pemudi. Hari sabtupun tiba dan tidak ada satu orangpun yang datang kecuali Novi dan dia hanya seorang diri tapi dia tetap bersukacita.
Novi: kalau hari Tuhan percayakan aku seorang diri aku percaya minggu depan akan bayak jumlah yang datang.
Narator: Selesai Novi berdoa ia pulang ke rumah dan setiap hari ia selalu menyempatkan waktu untuk mendoakan persekutuan pemuda.
Novi : Tuhan hari ini saya mau berangkat kuliah ku serahkan hidupku dan berkati semua pemuda/pemudi.
Narator: itulah yang selalu dilakukan tak pernah lupa akan pemuda/pemudi. Ditengah jalan ia mengerti sesuatu dan ia mengatakan:
Novi:  ohhhhh, Ia aku mau pemuda/pemudi bangkit, tapi kan saya tidak pernah menginjil.
Narator: Hari itu juga Novi memutuskan untuk memulai menceritakan Yesus kepada teman-temannya di kampus. Ditengah perjalanannya ke kampus ia bertemu Jesika.
Novi: hai Jes, Nunggu siapa
Jesika :
Narator: dengan kesombongan dan keangkuhan Jesika langsung meninggalkan Novi, tanpa mendengarkan apa yang mau disampaikan oleh Novi. Novi tidak menjadi putus asa, tapi ia tetap bertekat untuk menginjil. Novi melanjutkan perjalanannya dan bertemu dengan mahasiswa yang lain (Kelara dan Lala) mereka sibuk menceritakan kekayaan mereka.
Kelara: Lala kamu tahu enggak aku setiap hari Hp q bisa gonta ganti dan apa saja yang aku minta pasti orang tua ku turuti.
Lala:  kalau aku mau kemana aja pasti diantar oleh pak supir dan setiap hari warna mobilku bisa ganti.
Narator: saat mereka sedang sibuk menceritakan kekayaan mereka  Novipun menghampirinya
Novi: hai,,,,,,hai
Narator: tapi mereka tidak menghiraukan Novi, namun karena sudah capek mereka bercerita dengan hati terpaksa mereka menjawab Novi.
Kelara : Ada apa sih?
Lala: ganggu aja..........
Novi : aku tahu kalian punya segalanya, tapi kalian juga harus persiapkan untuk kehidupan si surga yang kekal.
Narator: saat itu Lala dan Klara langsung terkejut dan mereka berfikir jangan –jangan mereka tidak masuk surga. Meskipun demikian mereka tetap mengeraskan hati mereka.
Kelara : Omong kosong
Lala : aku nyaman dengan yang kupunya udahlah.
Narator: lalu mereka  meninggalkan Novi. Saat itu Novi hanya berserah kepada Tuhan.
Novi: Tuhan berkati mereka
Narator: Selesai berdoa Novi melihat sudah saatnya masuk kuliah dan ia melanjutkan perjalanannya menuju kelas. Sepulang Kuliah dia pulang ke rumah dan bertemu keluarganya.
Novi: Haleluya.......mama, papa
Ayah+ ibu+ Putra+ Putri:  Haleluya (secara bersama)
Ayah:  Putra buka pintunya!
Putra: Sipa,,,,,
Novi : Novi
Putra: oh kak Novi,  ayo masuk kak
Putri: ia ayo masuk kak
Novi: ia
Narator: setelah Novi masuk ke rumah ia bercerita dengan keluarganya. Keluarga Novi adalah keluarga yang takut akan Tuhan dan mereka saling mendoakan satu dengan yang lain.
Ibu: Novi bagaimana kuliahmu nak?
Novi: baik ma
Bapak: Trus kenapa kamu kelihatannya murung. Ada masalah?
Novi:  ia pa, pemuda/pemudi sudah semakin berkurang dan tadi aku mencoba menginjil tapi tidak berhasil, ma, pa.
Ibu : Doa kami selalu menyertaimu itu bukannya tidak berhasil tapi butuh waktu
Ayah: ia nak, percaya dan berdoalah terus untuk pemuda/pemudi agar maju ia.
Putri: ayo semangat kak
Putra : Ia semangat kak pantang menyerah
Novi: ia dek makanya kalian cepat besar.
Ayah: ia sudah kita berdoa dulu kita serahkan kepada Tuhan.
(Tuhan kami serahkan anak kami Novi ini kedalam tanganMu dan pelayanannya Tuhan yang pimpin. Amin )
Ibu: ingatkan kembali pemuda/pemudi yang sudah lama tidak hadir pasti mereka akan hadir.
Narator: Setelah selesai mereka berbincang-bincang Novipun punya semangat baru dan ia bersukacita kembali. Tibalah hari sabtu waktu untuk persekutuan pun tiba dan sebelum berangkat kegeraja Novi menelpon pemuda/pemudi dan mereka berkata ia. Setibanya di gereja Novi kaget melihat pemuda/pemudi sudah tiba di sana.
Gesia: haleleluya Novi
Novi: Haleluya Gesia , maaf telat ia
Gesia: Novi terimakasih udah mengingatkan saya ia, ternyata paling indah itu memuji Tuihan
Supri: Ia Novi terus doakan aku ia
Dodi:  ternyata kekayaan itu tidak kekal, tapi keselamatan untuk selamanya
Novi: Amen, marilah kita sama-sama bangkit dan melayani Tuhan.
Supri+Gesia+Dodi:  ia kami mau (secara bersama)
Novi: Oh... ia sebentar lagi kan natal, jadi kita harus memberikan sesuatu untuk Tuhan tahun ini.
Doni: Apa
Novi : kita harus bawa jiwa untuk Tuhan
Supri: caranya????
Novi: kemaren saya sudah mencoba menginjil di kampus tapi mereka belum menerima mau datang ke gereja. jadi Saya dan Gesia kita menginjili Jesika dan Supri dan Dodi akan menginjili Klara dan Lala.
Gesia+Dodi+Supri: Ia siap
Narator: kebesokan harinya merekapun langsung menemui yang mau di injili. Novi dan Gesia menemui Jesika.
Novi: Gesia mengapa kamu sedih
Jesika: Kenapa sih kamu selalu ganggu aku
Novi: Karena aku mengasihi kamu
Narator: setelah berbincang-bincang akhirnya Jesika memutuskan mau datang ke gereja. Dodi dan Supri juga menjumpai Klara dan Lala. Klara dan Lala sedang berbincang-bincang.
Klara: Lala aku kepikiran yang Novi kemaren bilang kalau kita nanti mati kemana ia.
Lala: aku juga
Narator: tidak lama kemudian Doni dan Supri datang
Doni: Halo saya temannya Novi
Klara: ia, kami baru saja membahas itu
Supri: oh ia itu karena Tuhan mengasihi kalian. Makanya datang kegereja ia
Narator: Klara dan Lalapun akhirnya bersedia datang. Tibalah saatnya natal sungguh luar biasa dan hari yang menyenangkan dimana kita memperingati kelahiran penyelamat kita. Jesiks, Klara, Supri berhasil dibawa di ibadah natal. Mereka berkumpul di gereja dan bertemu dengan gembala.
Gembala: bangkit terus pemuda pemudi.
Narator: Bangkitlah pemuda/pemudi dan sampai firman Tuhan tergenapi akan tersebar injil sampai keujung bumi. Sebagai rasa syukur mereka, untuk menyaksikan  kemurahan Tuhan mereka bernyanyi.
Semuanya: Selamat hari natal (nyanyi bersama)
Narator: Demikian drrama generasi penuntas ini Tuhan Yesus memberkati.

2 komentar: